Bukannya aku tuli dan tidak pernah mendengar.
Bukannya aku buta dan tidak pernah melihat.
Hanya saja,
di tengah minoritas,
aku masih dapat mendengar dan melihat idealita,
hadir dalam realita.
Teruntuk yang masih semangat berbagi dan memberi,
di tengah tak hingga keterbatasan,
yang membuat aku terus percaya,
dan berdoa,
dalam hati.
Lagipula,
idealisme itu,
adalah kesepakatan manusia.
Ketika kita sampai di titik kegundahan,
masih ada tempat kembali,
tempat dimana kepastian itu ada,
bersama-Nya.
Jaga kami Tuhan, jadikan kami generasi yang selalu percaya, dan selalu bergelora.
No comments:
Post a Comment