Friday, December 28, 2012

Percayakan Padaku.

Saat mata terhalang oleh malam.

Tidur dan berkembanglah.
Saat Sang pagi kembali menari.
Datanglah dengan hati.

Thursday, December 27, 2012

Happy birthday, Kak Mervin!

27th December, 2012. Today is Joseph Mervin's birthday, my best-forever-ever-brother-in-crime. Wah, bisa dibilang dia ini abangnya semua orang. Soalnya kerjaannya nasehatin semua adek kelas. Mimpinya buat jadi insinyur sipil nggak pernah mati. Salut deh sama ini orang. Dewasa banget. Udah makan asam garam kehidupan. 
Doa buat kak Mervin:
1. Be a great civil engineer, jangan lupa janjinya buat bangsa!
2. Lancar jodoh! Hahahaha.

Happy birthday kak Mervin! 

JHS never ends!

Hoaaaaa sudden plan always works! 
Yesterday I spent my whole day with my JHS friends. I sometimes wonder why we can still hang out together until now, ketika semuanya udah berada di tempatnya masing masing dan mulai memasuki gerbang kehidupan yang sebenarnya: perguruan tinggi. 
Annisa Putri Haryanti. SAPPK-Institut Teknologi Bandung. My beloved -architect-soon-to-be. Baru jadian nih cieh. Waktu SMA dia sekolah di Cibubur, tapi kita nggak pernah kehilangan kontak sama sekali sampe akhirnya sekarang bisa satu universitas. Nggak ada yang bisa ngegambarin senengnya gue ngebayangin kita bisa terus bareng bareng 4 tahun ke depan! Anak ini nggak ada abisnya bantuin gue dalam segala hal. AAA we really belong together forever :"
Muhammad Rifqi. Hukum-Universitas Indonesia. Ini orang nggak bisa dijelasin dengan kata kata deh. Baik, putih, tinggi, rupawan, sabar. Idaman semua mertua. Tapi itu dahulu. Sekarang udah nyampah. He really changed alot. Tapi dia selalu ceritain semua tentang dirinya dan apa yang dia pikirkan ke gue dan Tiara tanpa peduli apa pendapat kita. And it makes us love him more and more. Even he had moved to Depok many years ago, he still often visits us. Sering banget dia bolos sekolah dan tiba tiba mobilnya udah nangkring depan rumah Tiara atau gue. Men. Rifqi. Si anak mami itu sekarang udah berubah jadi semi-teenager yang sering pulang malem dan bolos sekolah haha -_- No matter what, he has always been loved 
Arya Abdurrahman. Akuntansi-Universitas Diponegoro. WAAAAA rasanya gue mau teriak depan muka ini orang waktu ketemu. 4 bulan dia menghilang gak bisa dihubungin. Yah, college thing. Tengah tahun 2012 emang masa masa suram banget buat kita yang baru lulus SMA. Tapi sekarang Arya sudah kembali. Arya yang (masih) cacat, expressionless, ceria tidak pada tempatnya, beler-belel, dan nggak mudah putus asa. Men no one can describe how I miss him so much. Keep shining Arya! You are still the star!
Sekar Dini Indriani. Akuntansi-Perbanas. Rumah kita sebenernya cuma terpisah sejuta nano. Tapi intensitas kita buat ketemu, plis jangan ditanya. Jarang parrrrrah. Indri ini mantan supir taksi kayaknya. Semua seluk beluk jalan dia hapal. Buat lo lo yang perlu tour guide di Jabodetabek, boleh coba hubungin anak satu ini deh. Salah satu sahabat terbaik sepanjang jaman, dia selalu punya segudang cerita buat diceritain ke orang, dan selalu punya seratus gudang waktu buat dengerin cerita orang. Makin kesini makin yakin we never separate <3>
Amadea Triashafira. Akuntansi-Perbanas. Si unyil satu ini juga termasuk yang susah diraih. Suka tiba tiba ngilang. Makanya sekali ketemu dia, rasanya pengen bareng terus, gabisa ngelepasin, because it will take a long time to see her again. But in the end, you still had to say 'sampe ketemu lagi' anyway >< Hoping to see her again very soon. Untung sekarang dia sekelas sama Indri, seenggaknya ada yang bisa ngontrol keberadaannya.
Naysheilla Adelia. Komunikasi-Universitas Indonesia. Satu SMA sih. Tapi bayangin, tiga tahun kita masih sekolah di atap yang sama, tapi cuma satu kali kita main bareng waktu NYE di rumah Anput. SATU KALI. Anak satu ini susah banget diajak main. Pasti ada aja halangannya yang bikin dia nggak bisa. Makanya little bit surprised tiba tiba kemaren dia dengan mudah diajak jalan. 
Tiara Rachmaniar. Ah, bosen ngomongin krempeng satu ini. 4 tahun sekelas. Bisa dibilang kita emang sering banget ketemu, bahkan selalu bareng dalam momen apapun. Si anak (yang masih SMA) ini returnee AFS. She's been in USA for a year, makanya harus ngulang kelas 12 lagi sekarang. Puk puk. Setahun di USA bikin dia berubah banget. Makin dungu, makin bolot, makin lemot. Duh. >< Hahaha. Singkat kata, pas pertama kali ketemu dia setelah setahun dia di USA, sejenak bikin gue lupa kalo kita udah nggak ketemu selama setahun, lupa kalo dia setahun berada di benua lain dengan perbedaan budaya dan sebagainya. Karena........Tiara nggak berubah sama sekali. Masih kayak dulu. Rasanya pengen nangis.

Nah, kemaren ceritanya kita makan dulu di mall, karena mati gaya nggak tau mau ngapain tiba tiba terbesit buat ke puncak. Cus dengan ridho Allah, jalanan sepi-lancar cerah berbinar tanpa hujan badai cetar membahana. Abis itu mampir ke rumah Anput di Cibubur, di tutup dengan makan ikan bawal super mahal di Fresh Market Kota Wisata -_- Not a good ending but I will die waiting for the next trip. Hope we can still hold each other. Thanking God for yesterday, and for everything.





Life never stops for anybody.

People do change.


So does everything. 
And I'm getting used to it. 
Because life never stops for anybody. 

Tuesday, December 25, 2012

Sudah lewat.

Tuhan. 
Aku mau yang warna hijau.
Yang di Barat.
Yang ada helmnya.
Yang itu.
Yang itu aja.
Selamanya. 

Wednesday, December 12, 2012

Happy Birthday, Tiara!







Actually her birthday was on August 4th. Mehehe.
From Kambing with love < 3

One hectic day.







It was made by dr. Dinarda Ulf Nadobudskaya. After we went through a long-day-SciOly-training program.

#handmade

Dua sisi dunia.

"There is always something that can not be fixed. Karena dunia akan selalu punya dua sisi. Yang rusak, dan yang, belum dirusak."

I am not sorry.

" I am not sorry for saying the wrong thing.

I am sorry for saying it the wrong way"

Thursday, December 6, 2012

Going back.

"Remember to stop, breathe, and get back to the core of who you are and what you believe in."


Pressurized.

Living without any similarity is way better than living with an effort to eliminate the dissimilarity. The pressure is there.